
Akuisisi perusahaan game bukanlah hal yang baru di industri game. Namun tidak ada yang menyangka bahwa perusahaan sebesar EA akan diakuisisi. Tidak hanya itu, mereka diakuisi oleh Silver Lake Partners dari Arab Saudi dan juga Jared Kushner dengan nilai US$55 miliar.
Efek akuisisi ini akan efektif di pertengahan 2026. Artinya di pertengahan 2026 EA tidak lagi jadi perusahaan publik yang muncul di pasar saham. Jadi ke depannya seperti apa kinerja dan kondisi perusahaan tersebut tidak akan bisa dilihat secara publik.
Ini adalah satu lagi dari upaya Arab Saudi masuk ke industri olahraga dan hiburan. Selama beberapa tahun terakhir, mereka sudah mengeluarkan dana besar untuk ambil bagian di industri olahraga dan esports. Ini terlihat dari banyaknya pemain sepak bola Eropa ternama yang direkrut untuk bermain di liga arab. Sementara di esports sudah ada banyak turnamen esports besar dengan hadiah yang bombastis seperti Esports World Cup yang hadir di pertengahan 2025 lalu. Akuisisi EA ini tentu saja hanya satu dari bagian inisiatif tersebut.
Namun perlu diingat bahwa akuisisi tidak selamanya jadi kabar baik untuk perusahaan dan konsumen. Kalau melihat rincian akuisisi ini, masa depan EA dan game yang akan mereka buat nantinya justru jadi menghkawatirkan.
Jadi, dari total US$55 miliar biaya akuisisi, US$20 miliar diberikan dalam bentuk utang. Jumlah tersebut tentu saja sangat besar, yang berarti EA harus memutar otak untuk bisa membayarnya.
Kekhawatiran terbesar dari banyak orang adalah ini bisa berimbas ke game yang mereka buat serta kondisi internal perusahaan. Banyak yang khawatir bahwa EA akan mulai agresif memangkas jumlah pegawai dan lebih mengandalkan AI. Sementara game mereka dikhawatirkan akan memiliki model monetisasi yang terlalu agresif.
Tentu saja tidak menutup kemungkinan kalau semua kekhawatiran tersebut ternyata keliru. Namun reputasi negatif EA di mata pemain terutama terkait monetisasi game, tidak banyak yang optimis terhadap masa depan EA setelah akuisisi ini.